Monday, November 1, 2010

Trio Detektif - Misteri Warisan Hitchcock 19

BAB XIX
REGINALD CLARKE MENGAJUKAN BEBERAPA PERTANYAAN

Dua minggu kemudian Trio Detektif sekali lagi duduk berseberangan meja dengan Reginald Clarke, produser film kenamaan itu, di kantornya yang luas di World Studios.
"Kepala pelayan yang melakukannya?" kata pria itu dengan suaranya yang menggelegar sambil memukulkan telapak tangan ke atas catatan Bob. "Demi petir, aku yakin Hitch pasti akan sangat puas dengan penyelesaian itu!"
Ketiga anak itu mengangguk serempak.
"Winston Abernathy bukanlah nama asli kepala pelayan itu," kata Jupiter menjelaskan. "Ia menggunakan beberapa alias. Nama aslinya adalah Mortimer Vincent Carey. Ia adalah seorang pencuri ulung dan penuh percaya diri, dicari-cari atas tuduhan pencurian yang terhitung jumlahnya di sepuluh negara yang berbeda."
"Dan kini semuanya berebut untuk menghukumnya!" tambah Bob.
"Tentu saja!" geram produser itu. "Rencana Winston adalah menyamar sebagai hantu dan menakut-nakuti semua orang sehingga lari dari rumah dan ia dapat mencari harta itu. Tapi katakan padaku, Jones Muda, kapan pertama kalinya kau mencurigai kepala pelayan itu?"
Jupiter bergerak sedikit tidak nyaman di kursinya. "Saya seharusnya sudah curiga pada Winston ketika saya tahu bahwa ia baru bekerja di sana selama setahun -- bukan tiga puluh tahun seperti istrinya. Bagaimanapun, petunjuk pertama saya dapatkan dari Pete."
"Oh ya?" tanya Pete terkejut.
"Menurut saya aneh," lanjut Jupiter, "bahwa Winston tahu dengan tepat ke mana harus mencari di dalam ruangan menyimpan anggur yang sangat luas itu ketika kami sedang mencari-cari Pete. Pete memukul-mukul pipa dan menurut pengamatan saya di sana ada banyak sekali pipa di langit-langit. Pete bisa ada di mana saja namun Winston membawa kami langsung ke pintu itu ... ia telah tahu di mana Pete berada karena ialah yang telah mengurungnya di sana!"
"Ia juga menyarankan agar kita mencari Pete di hutan," tambah Bob. "Mungkin supaya kami semua keluar dari rumah sehingga ia dapat mencari jam yang disebutkan di dalam teka-teki itu."
"Hm," gumam Reginald Clarke. "Namun jam itu bukanlah alat penunjuk waktu yang dimaksud. Di bawah jam mataharilah rol-rol film itu ditemukan."
"Benar," kata Jupiter. "Kami kira Winston sedang mencari-cari jam di dalam teka-teki itu di ruangan bawah tanah ketika ia mendengar Pete menuruni tangga. Ruangan itu adalah tempat ia menyembunyikan kostum hantunya, maka ia bergegas mengenakan gaun dan rambut palsu dan menyapukan cat yang berpendar di dalam kegelapan ke wajahnya, sehingga Pete tidak akan mengenalinya. Setelah mengunci Pete di ruangan itu, ia bebas mencari. Pencariannya berakhir di jam besar di ruang bilyar. Ia membuka segel pada surat Mr. Hitchcock, mengira bahwa ia telah menemukan harta itu. Ketika ia melihat bahwa itu bukanlah jam yang benar, ia terpaksa menunggu kami mengungkapkan arti yang sesungguhnya."
"Menakjubkan," kata sang produser. "Dan memang itulah yang kalian lakukan! Namun nampaknya ada sebuah kemunculan hantu yang tidak kau jelaskan. Siapa atau apa sebenarnya yang dilihat Jebediah di puncak tangga pada malam pertama kalian di Puri Hitchcock?"
"Itu Winston," kata Bob. "Ia mengaku bahwa ia berusaha menakut-nakuti kami agar tidak tinggal di Puri Hitchcock. Lubang makanan di lantai tiga sebenarnya adalah pintu rahasia yang dibuat Winston sendiri. Ia menggunakan tali untuk turun ke bilik bawah tanah tempat ia dapat melepaskan samaran hantunya tanpa terlihat."
Produser kenamaan itu menatap Bob dengan sangsi. "Karena kasus Winston si kepala pelayan sepertinya telah terpecahkah dengan begitu memuaskan, jawab ini, Andrews Muda ... apa sebenarnya yang dilakukan Jebediah O'Connell dengan berkeliaran di kebun sepanjang hari?"
Bob menyeringai dan nampak malu. "Kami melupakan fakta bahwa ia adalah tukang kebun di rumah itu. Pekerjaannya adalah menjaga agar pekarangan tetap terawat dan mencabuti rumput liar di kebun. Namun sebenarnya ada alasan lain sehingga ia banyak menghabiskan waktu di luar sana."
Mr. Clarke memandang Bob dengan alis terangkat. "Dan apakah itu?" tanyanya.
"Jebediah O'Connell diam-diam jatuh cinta kepada si pelayan, Julia!" Pete terkekeh. "Sepupu Jeb tidak pernah mempercayai Winston. Ia selalu mengamati tindak-tanduk si kepala pelayan, berusaha menangkap basah orang itu!"
"Ah, cinta sejati dapat ditemukan di tempat-tempat paling aneh," komentar Mr. Clarke, menggelengkan kepala. "Dan apakah Sepupu Jeb tetap merahasiakan perasaannya terhadap Julia Abernathy itu?"
Jupiter menyeringai. "Tidak. Ia mengungkapkannya. Namun mereka akan menunggu sampai Julia dapat membatalkan pernikahannya dengan Winston, maksud saya Mortimer, sebelum mulai memadu kasih."
"Baiklah. Baiklah," Reginald Clarke terkekeh. "Dan sampailah kita pada pasangan paling mencurigakan, Timothy dan Stella Fitchhorn. Duet paling tidak cocok jika dilihat dari penampilan luar."
"Ya, sir," Jupiter mengangguk. "Tentu saja mereka pun menggunakan nama samaran. Nama asli mereka adalah Nicholas J. West dan Marcia Brandel. Dan mereka bahkan sama sekali bukan suami-istri!"
"Mereka bekerja sebagai suatu tim," katanya. "Bersama-sama mereka telah membodohi orang-orang di seluruh Eropa dan America dan mengumpulkan berjuta-juta dolar. Mereka menganggap warisan Hitchcock sebagai tantangan terbesar. Bagaimanapun juga, mereka menemukan bahwa mereka tidak terlalu berbakat dalam memecahkan teka-teki seperti dalam bermulut manis dan menipu orang dengan dokumen palsu."
"Mereka perlu kami untuk memecahkan teka-teki itu bagi mereka!" kata Pete. "Mereka mengharapkan uang atau emas sebagai harta itu namun Duke Antony dan polisi London menangkap mereka sebelum mereka tahu yang sebenarnya!"
Reginald Clarke tertawa terbahak-bahak. "Kubayangkan mereka pun akan melalui masa-masa sulit. Tentu saja kuharap sel mereka tidak bersebelahan. Pertengkaran mereka yang terus menerus akan membuat marah para narapidana yang lain!"
Anak-anak tertawa membayangkannya.
"Kuasumsikan kau mengatur dengan Pangeran Djaro dari Varania untuk meminta Duke Antony mengundang polisi London ke tanah Hitchcock."
"Ya, sir," Jupiter mengiyakan. "Duke Antony dan polisi berangkat dari London sekitar dua puluh menit setelah Ben dan saya. Namun mereka diperlambat oleh badai yang ganas itu. Itulah sebabnya Winston sempat menyulitkan kami dengan pistolnya, yang ternyata hanyalah pistol angin sederhana. Saya tidak menyangka demikian namun saya pun tidak takut dibuatnya."
"Saya jelas ketakutan ketika melihat Duke Antony berpakaian sebagai hantu!" seru Pete.
"Begitu," kata Mr. Clarke. "Satu lagi rencanamu dan Duke?" tanyanya kepada Jupiter.
"Ya, sir. Saat itu saya hampir yakin bahwa hantu itu adalah Winston. Pemeriksaan terhadap latar belakang Jebediah tidak menghasilkan apa-apa, sebaliknya pemeriksaaan terhadap Winston telah menghasilkan beberapa halaman catatan kriminal.
"Pete sempat memandang hantu itu cukup lama. Berdasarkan gambarannya, Timothy Fitchhorn terlalu besar untuk menjadi hantu itu dan istrinya terlalu pendek. Maka, yakin bahwa Winston yang menyamar sebagai si Molly tua, saya meminta Duke Antony mampir di sebuah toko kostum sebelum pergi ke Puri Hitchcock untuk mendapatkan gaun, rambut palsu, cat wajah, dan tali berjerat. Itu sebabnya ia lebih lambat dua puluh menit daripada Ben dan saya."
"Senjata makan tuan," produser besar itu tertawa. "Kau benar-benar punya bakat untuk menampilkan sesuatu yang dramatis, Jones Muda."
"Memang itulah yang saya pikirkan, sir," kata Jupiter, nampak puas. "Namun, seperti tertera dalam catatan Bob, saya tidak menyangka akan melihat Winston dan Jebediah basah kuyup ketiksa saya tiba di rumah. Sudah jelas seseorang ada di kebun ketika Ben dan saya masuk ke halaman. Saya pikir saya mungkin saja salah tentang Winston sampai akhirnya saya memeriksa sepatunya yang penuh lumpur."
"Pengamatan bagus yang terbukti sungguh berguna," kata Mr. Clarke. "Sepertinya semua kejadian telah dijelaskan dengan baik. Namun katakan kepadaku, apa yang akan terjadi terhadap film terakhir Hitch, 'Malam Pendek'?"
Pete menjawab pertanyaan itu. "Patricia berkata bahwa ia akan memakai sebagian uang yang ia warisi untuk membiayai penyelesaian film itu, yang nantinya semua pemasukannya akan digunakan untuk amal. Dan ia ingin tahu jika Anda mau bertindak sebagai penasihat teknis!"
"Aku?" kata Reginald Clarke terkejut. "Aku akan merasa sangat tersanjung dapat mengerjakan film Hitchcock terakhir," katanya. "Benar-benar tersanjung."
Anak-anak hendak beranjak untuk pergi ketika Reginald Clarke berbicara. "Tidak secepat itu," katanya menggelegar, matanya berbinar-binar. "Ada satu lagi pertanyaan yang perlu dijelaskan!"
"Apa ... apa itu, Mr. Clarke?" kata Pete.
"Tentang Molly Thibidoux," katanya, menyeringai ke arah anak-anak. "Duke Antony berkata bahwa Winston berteriak penuh kengerian sebelum melihatnya berkostum hantu. Apakah itu berarti arwah gadis itu memang benar tinggal di balik dinding-dinding Puri Hitchcock?"
Jupiter nampak tersinggung. "Tentu saja tidak," katanya keras kepala. "Ada banyak cermin dan lukisan berbaris di dinding-dinding Puri Hitchcock. Winston pasti telah melihat bayangan 'hantu' Duke di salah satu cermin. Tidak ada yang namanya hantu ... apapun yang dikatakan Winston dan Pete kepada Anda!"
Reginald Clarke tertawa terbahak-bahak. "Hebat! Kalian boleh saja punya keyakinan masing-masing, misalnya terhadap hal-hal paranormal! Bagaimanapun, ini adalah misteri yang bagus dari sang Raja Ketegangan sendiri. Aku yakin Alfred Hitchcock akan senang mengetahui bahwa kalian tidak hanya menemukan hartanya yang tersembunyi, namun sekaligus juga menangkap tiga penjahat kelas kakap!"
Anak-anak menerima pujian produser besar itu dengan bangga, lalu berterima kasih atas waktu yang telah diberikan. Sementara Trio Detektif berbaris keluar dari kantornya, Reginald Clarke bersandar di kursinya sambil tersenyum tipis. Petualangan yang cukup seru, pikirnya ... "Misteri Warisan Hitchcock." Cukup seru.

 KATA PENUTUP DARI REGINALD CLARKE

Aku merasa perlu menambahkan beberapa patah kata untuk menutup kisah ini, sehingga jelas bagi para pembaca setia Trio Detektif posisiku di dalam petualangan-petualangan mereka.
Mereka memang telah memintaku untuk menuliskan kata pengantar untuk kasus ini, juga kasus-kasus yang akan datang, setelah kepergian sahabat dan pembimbing mereka, Alfred Hitchcock. Namun karena aku hendak memulai produksi sebuah drama sejarah yang memakan biaya besar, aku dengan sangat menyesal terpaksa menolak untuk saat ini. Kuyakinkan kalian bahwa aku sungguh-sungguh ingin mengisi peran besar Mr. Hitchcock seandainya saja situasi dan kondisinya berbeda.
Dan ternyata tidak lama setelah itu anak-anak bertemu dengan satu lagi tokoh misteri yang hebat, penulis buku dan skenario Hector Sebastian, dalam salah satu dari kasus-kasus mereka selanjutnya. Anak-anak muda itu telah menemukan pembimbing baru mereka, sehingga dengan rendah hati aku mengundurkan diri.
Dalam hubungannya dengan karir Trio Detektif, beberapa kasus menarik yang melibatkan diriku dan beberapa tokoh lain telah terjadi dalam selang waktu antara kepergian Hitch dan kemunculan Hector Sebastian. Kasus-kasus yang tidak pernah diterbitkan atau dibaca ... sampai saat ini! Jupe, Pete, dan Bob berharap kalian menikmati "harta tersembunyi" ini dan mereka berjanji padaku bahwa masih ada lagi yang akan datang!
REGINALD CLARKE

*****

KETERANGAN TAMBAHAN DARI FXRBDS

Demi kelangsungan cerita ini penulis dengan sengaja memasukkan beberapa hal fiktif yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Berikut adalah beberapa hal yang menarik untuk diketahui, berkaitan dengan cerita Misteri Warisan Hitchcock ini dan fakta sebenarnya.
Pada kenyataannya Patricia Hitchcock adalah anak tunggal dari pasangan Alfred dan Alma Hitchcock. Hingga kini ia masih hidup.
Alma Reville Hitchcock adalah istri Alfred Hitchcock, yang sebenarnya hidup lebih lama daripada suaminya. Tidak ada alasan bagi Alfred Hitchcock untuk menyembunyikan warisannya dan bagi Trio Detektif untuk mencari harta itu seandainya janda Alfred masih hidup, maka penulis dengan sengaja menghilangkan fakta ini.
Ben Hitchcock adalah tokoh fiktif semata-mata yang diperkenalkan penulis untuk menjembatani hubungan Patricia dan Trio Detektif. Patricia tidak punya saudara kandung dan demikian pula halnya dengan Alfred Hitchcock.
Alfred Hitchcock memang tinggal di sebuah rumah sederhana bergaya peternakan, yang bersebelahan dengan suatu lapangan golf. Jika tidak sedang membuat film, ia berlibur di tempat tinggalnya di Inggris. Tempat tinggal di Inggris ini sendiri bukanlah sebuah puri yang penuh misteri seperti di dalam cerita ini.
Beberapa nama penulis cerita Trio Detektif ditampilkan dalam cerita ini secara sambil lalu. Dennis Lynds, yang menggunakan nama samaran William Arden dan menulis sebagian besar buku Trio Detektif, muncul sebagai "Denny Lynds & The Gail Force Winds," artis yang piringan hitamnya merupakan petunjuk. Robert Arthur, pencipta Trio Detektif, muncul sebagai "Agen R. Arthur" di Kedubes Amerika Serikat. M. V. Carey, satu-satunya wanita yang pernah menuliskan kisah Trio Detektif, muncul sebagai "Mortimer Vincent Carey," nama asli Winston sang kepala pelayan. Nick West, yang hanya menulis dua buku, dan Marc Brandel, yang menulis tiga buku pasca-Hitchcock, muncul sebagai "Nicholas J. West dan Marcia Brandel," nama asli pasangan Fitchhorn.
Source

No comments:

Post a Comment