Monday, November 1, 2010

Trio Detektif - Misteri Cakar Perunggu 16

BAB XVI
KEDOK PRIA BERPAKAIAN HITAM TERUNGKAP

"Jangan bergerak!" ancam Pria Berpakaian Hitam. "Pistolku asli, Bly, tidak seperti milikmu -- jadi dengar baik-baik!"
Penjahat berkostum Si Janggut Hitam itu menjatuhkan pistolnya dan perlahan mengangkat tangan. "Siapa kau?" perompak itu menukas, "dan bagaimana kau tahu namaku?"
Dengan lampu-lampu menyala Jupe kini dapat melihat bahwa pistol Connie Bly adalah sebuah blunderbuss -- sangat mungkin berasal dari museum Perompak Baru. Kemudian ia memandang Pria Berpakaian Hitam. Pria misterius itu memiliki rahang yang kokoh serta mata yang dingin dan tajam. Sebuah bekas luka yang seram menghiasi pipi kanannya.
Di kejauhan mereka mendengar raungan sirene polisi yang mendekat.
Bly menatap Oscar Cutter dan Pria Berpakaian Hitam dengan putus asa. "Mari kita membuat perjanjian," katanya cepat-cepat. "Bukan aku yang kau inginkan," serunya, menunjuk ke arah Cutter. "Dialah yang kau kejar! Semua ini idenya!"
"Apa?" teriak Cutter, wajahnya penuh kemarahan. "Aku? Orang ini mengigau! Seumur hidupku aku belum pernah bertemu dengannya!"
Jupiter mengikuti percakapan itu dengan penuh minat, kemudian mengangguk ke arah Pria Berpakaian Hitam. "Aku tahu siapa dia," Penyelidik Pertama berkata riang.
Paman Atticus dan Pete menatap Jupiter, terbengong-bengong.
"Kau tahu?" mereka berseru serempak.
Jupiter mengangguk dengan puas dan berpaling ke arah lelaki bertopi hitam itu. "Jika aku tidak salah, dia adalah seorang detektif."
Pria Berpakaian Hitam berdiri diam. Pete menatapnya, kemudian Jupiter, kemudian kembali Pria Berpakaian Hitam. Ia tahu dugaan Jupe biasanya tepat -- namun seringkali Pete tidak dapat mengikuti jalan pikiran rekannya itu.
"Dan bagaimana kau tahu itu, Pertama?"
Masih dalam keadaan terikat, Jupiter berhasil duduk di samping Pete. "Karena polisi ada di luar dan ia tidak berusaha lari. Berarti dia bukan penjahat. Dia punya pistol namun tidak berusaha menangkap Bly. Berarti dia bukan polisi. Karena banyak detektif yang memiliki izin membawa senjata api, kuduga ia adalah detektif swasta."
Pria Berpakaian Hitam menggangguk. "Anak pintar," katanya. "Ia benar, aku seorang detektif swasta. Namaku Seth Cooley dan aku..."
Cooley menurunkan kewaspadaannya sesaat dan Bly beraksi. Sambil menggeram ia berlari melewati detektif itu, membuatnya terhuyung. Pistolnya meletus ke langit-langit. Bly berlari menaiki tangga menuju ke geladak. Mereka mendengar teriakan terkejut dari atas, diikuti oleh suara ceburan.
Cooley bangkit perlahan-lahan dan mengibaskan debu di pakaiannya.
"Ia takkan lari jauh-jauh," tukasnya, nampak agak malu karena lengah. "Tempat ini telah dipenuhi polisi!" Detektif swasta itu menggeleng kesal dan mulai melepaskan ikatan Jupiter.
"Sudah berapa lama Anda membuntuti Mr. Bly?" Pete bertanya kepada detektif swasta itu. Ia mengangguk ke arah Oscar Cutter. "Kapten Cutter menyangka Anda tukang pukul dari Perompak Baru!"
"Yang diselidikinya bukanlah Connie Bly," ujar Jupe tiba-tiba.
Sesaat suasana sunyi senyap di dalam ruangan kapten sementara semua orang, termasuk Seth Cooley, menatap Jupiter dengan kaget.
"Bukan?" Paman Atticus berkedip kebingungan. "Lalu siapa, Nak?"
Jupiter mengangguk ke arah detektif itu. "Mungkin tidak etis bagi Mr. Cooley untuk menyebutkan nama kliennya namun saya menduga ia disewa oleh universitas. Begini, Kapten Cutter adalah penjahat yang sebenarnya. Saya yakin jika Anda menggeledah kapal ini atau mungkin apartemennya di Lyndale Lane, Anda akan menemukan Cakar Perunggu -- dan juga Bob!"
Wajah Cutter nampak penuh kemarahan. "Aku tidak percaya telingaku!" ia meledak. "Aku duduk di sini, terikat, tawanan, dan dituduh juga?" Penyelam itu menatap Jupiter dengan marah. "Anak muda, seharusnya kau berpikir dua kali sebelum melemparkan tuduhanmu itu! Aku sudah lama bersahabat dengan pamanmu -- kini kuminta kau melepaskan ikatanku dan..."
"Anak ini benar," Cooley memotongnya, nadanya datar saja. "Aku tidak tahu bagaimana ia bisa tahu namun ia benar." Cooley memasukkan pistolnya ke sarung yang tersembunyi di balik jaketnya, lalu melepaskan ikatan Pete dan Atticus. Ketika semuanya telah bebas, mereka menatap Oscar Cutter.
Cutter memandang paman Jupe. "Atticus, jangan percaya! Konyol sekali! Cepat, lepaskan tali ini sehingga kita dapat menangkap Bly!"
Tepat pada saat itu Paman Titus dan Bibi Mathilda menyerbu masuk ke dalam kabin, diikuti oleh beberapa petugas polisi. Mereka menatap Oscar Cutter yang terikat, lalu Jupiter.
"Tolong! Polisi!" Cutter berteriak. "Orang-orang gila ini... Lepaskan ikatanku cepat! Namun hati-hati terhadap mereka -- mereka gila!"
Polisi yang menjadi pemimpin memandang Seth Cooley dengan ragu-ragu. "Saya Kapten Blake. Andakah yang memanggil kami?" Polisi itu menatap pemandangan di depannya sekilas dan kemudian menanggalkan topinya untuk menggaruk kepala. "Anda mau menjelaskan apa yang terjadi di sini?"
"Mengapa Kapten Cutter terikat, Jupiter Jones?" Bibi Mathilda menuntut jawaban.
"Kalian menemukan Bob?" Paman Titus bertanya sebelum Jupiter dapat membuka mulut untuk menjawab pertanyaan yang pertama.
Jupiter berpaling ke arah Cutter. "Maukah Anda memberi tahu kami di mana kami dapat menemukan rekan kami dan Cakar Perunggu? Atau kami terpaksa menggeledah kapal ini?"
Keringat membasahi hidung Cutter. "Geledah kapal ini!" ia mengangkat bahu. "Geledah apartemenku. Aku tidak menyembunyikan apa-apa. Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan! Aku diikat oleh Connie Bly sepertimu. Nantinya akan terbukti bahwa tidak ada orang lain di kapal ini dan aku tidak bersalah. Silakan, geledahlah!"
Kapten Blake menyerukan aba-aba kepada anak buahnya. "Periksa kapal ini dari atas hingga bawah." Setelah ketiga petugas polisi itu pergi, ia menoleh kepada Seth Cooley. "Sebaiknya Anda mulai menjelaskan apa yang sedang terjadi di sini!"
Jupiter berdiri tegap dan tersenyum ke arah Oscar Cutter. "Saya berpikir tentang perkataan Kapten Cutter tadi. Ia mengaku telah diikat oleh Connie Bly." Jupiter menggelengkan kepala dengan dramatis. "Sebenarnya, Kapten, tali di tangan dan kaki Andalah yang membuktikan sebaliknya!"
Semua orang di kabin kapten menatap ikatan Cutter.
"Apa maksudmu, Pertama?" tanya Pete. "Ia sudah terikat ketika kita tiba di sini."
"Tepat sekali," kata Jupiter. "Dan jika kau ingat, Bly menyuruhku mengikatmu dan Paman Atticus, kemudian ia mengikatku. Saat itulah aku memperhatikan simpulnya."
"Simpulnya?" Bibi Mathilda mengulangi. "Hentikan dramatisasimu, Jupiter Jones, dan katakan apa yang kau lihat!"
Jupiter tidak mengacuhkan interupsi itu. "Jika Bly memang mengikat Mr. Cutter, maka simpul di talinya tentulah akan sama dengan yang ada di taliku. Namun tidaklah demikian! Bly mengikatku dengan simpul biasa, simpul sehari-sehari yang bisa dibuat semua orang. Namun ketika mengamati ikatan Mr. Cutter, aku melihat bahwa tangannya diikat sepertiku namun kakinya diikat dengan simpul jangkar. Simpul jangkar, sebagaimana Paman Atticus dapat memastikan, adalah simpul yang sering digunakan oleh pelaut dan penyelam. Aku mulai bertanya-tanya, mengapa Bly harus mengikat tangan dan kakinya berbeda? Jawabannya adalah... bukan dia yang mengikatnya! Cutter mengikat kakinya sendiri, mungkin sekali ketika ia melihat Pete dan aku datang bersama Paman Atticus. Kemudian ia menyuruh Bly mengikat tangannya sehingga kita berpikir bahwa Bly telah menyergap dan menawannya di sini!"
"Tapi mengapa, Jupiter?" desak Atticus. "Mengapa segala permainan ini? Sejujurnya, aku masih merasa hal ini sulit dipercaya!"
Oscar Cutter mengangguk-angguk dengan penuh semangat. "Anda lihat, Kapten? Tidak masuk akal. Bly yang harus Anda tangkap! Andalah pemimpin di sini -- lepaskan saya!"
Selama percakapan itu Seth Cooley berdiri diam di dekat pintu. Jupiter memandangnya. "Anda membingungkan kami ketika rekan-rekan saya memergoki Anda di kapal Paman Atticus. Kami beranggapan bahwa Andalah si pencuri. Saya rasa saya bisa menduga apa yang sedang Anda lakukan." Jupiter menarik nafas panjang sebelum melanjutkan.
"Dalam penyelidikan atas Kapten Cutter, Anda membuntutinya atau Bly ke rumah paman saya. Di sana mereka masuk ke rumah atau Pembalasan Ratu Anne atau keduanya. Rumah kosong dan Anda tidak menyangka akan ada yang pulang segera. Namun kedatangan Pete dan Bob mengejutkan Anda. Bukannya menjelaskan bahwa Anda adalah seorang detektif, Anda berusaha bersembunyi di kapal hingga teman-teman saya meninggalkan dermaga. Tapi Anda menjatuhkan sesuatu dan terpergok."
Seth Cooley mengangguk, kagum akan Jupe. "Tepat itulah yang terjadi. Aku mengikuti Bly ke rumah pamanmu. Cutter menyuruh Bly mengerjakan segala pekerjaan kotornya."
Semuanya menatap Oscar Cutter. Peneliti itu nampak keras kepala. "Aku tidak akan berkata apa-apa hingga bertemu dengan pengacaraku -- dan setelah itu kalian semua akan mendapat masalah!"
"Aku tidak mengerti," kata Pete. "Mengapa Cutter bekerja sama dengan salah seorang Perompak Baru? Bukankah mereka bermusuhan?"
"Kurasa aku bisa menjawab itu juga," Jupiter berkata penuh kemenangan. "Ingat semua terbitan mengenai pacuan di apartemen Lyndale Lane? Kuduga Kapten Cutter adalah seorang penjudi. Ia suka berjudi atas pacuan kuda dan anjing. Bahkan ia begitu sukanya hingga kehilangan semua uangnya. Namun ia tidak berhenti di sana, melainkan mempertaruhkan semua dana riset yang telah diberikan oleh universitas di Portland!"
Seth Cooley mengangguk setuju. "Dan itu belum cukup juga," tambah detektif itu. "Berdasarkan yang kulihat, Cutter sepertinya menderita ketergantungan sehingga ia tidak dapat berhenti berjudi, bahkan setelah ia tidak punya uang lagi untuk dipertaruhkan. Satu-satunya kesimpulan yang logis adalah meminjam dari seorang lintah darat atau bandarnya sebagai usaha terakhir untuk memenangkan kembali semua uang yang telah hilang."
Oscar Cutter duduk di sudut ruangan dengan wajah memelas. "Apa itu bandar?" tanya Pete.
"Bandar," Cooley menjelaskan, "adalah seseorang yang menentukan pasar taruhan dalam suatu pacuan dan kemudian menerima serta membayarkan uang taruhan untuk pacuan itu." Detektif itu memandang Jupiter. "Memang itu yang kutemukan, Nak. Ketika Cutter tidak dapat mengembalikan uang itu, bandarnya mengirim seorang tukang pukul seperti Connie Bly untuk memaksanya mendapatkan uang."
Jupiter mengangguk. "Jadi Cutter membuat suatu rencana. Ia akan menggunakan dana berikut dari universitas untuk membayar sang bandar. Namun ada beberapa penghalang. Pertama, universitas takkan mendanai penelitiannya tanpa bukti nyata bahwa memang ada cukup banyak harta di bawah sana. Dan kedua, ia terpaksa berhenti menyelam ketika pameran Seruling Belanda tiba. Tanpa penyelaman tidak akan ada dana. Ketika Seruling Belanda pergi lagi, Cutter dapat meneruskan penyelaman dan menerima dana lagi. Nantinya setelah dana itu cair, ia akan memberikannya kepada Bly, kemudian meninggalkan kota dengan membawa Cakar Perunggu!"
"Aku mengerti sekarang!" seru Pete. "Sepertinya nasib Kapten Cutter sebagai peneliti tidak lebih baik daripada nasibnya sebagai seorang penjudi! Universitas mungkin mengancam akan menghentikan penelitian kecuali jika ia dapat menunjukkan benda-benda yang memang berharga. Maka ia menyuruh Bly masuk ke rumah pamanmu untuk mencuri peluru meriam dan pistol -- dan kemudian meletakkan barang-barang itu di tempat penelitiannya dan berpura-pura menemukannya di sana!"
"Satu hal aku tidak mengerti," kata Cooley, "mengapa Bly bergabung dengan Perompak Baru dari Barat? Itu tidak sesuai dengan sifatnya sebagai seorang tukang pukul."
"Saya pun ingin tahu," kata Jupiter mengakui. "Dugaan saya adalah bahwa Cutter mungkin merasa tidak enak mencuri dari paman saya. Maka ketika mendengar sebuah museum akan segera dibuka di bekas pos pemadam kebakaran, ia merasa menemukan jalan keluar. Saya berani bertaruh ia menyuruh Bly bergabung dengan Perompak Baru untuk mencuri beberapa benda dan kemudian meletakkannya di tempat penelitian dengan alasan semakin cepat ia menemukan sesuatu, semakin cepat pula Bly akan mendapat uangnya. Yang tidak diketahui Cutter adalah bahwa semua benda di museum Perompak Baru palsu! Replika dari benda-benda aslinya!"
Jupiter menghela nafas panjang dan mulai berjalan mondar-mandir. "Bly tidak tahu perbedaan pistol tua dan baru. Gagang kayu blunderbuss asli pastilah sudah lapuk bertahun-tahun yang lalu dan bagian logamnya tentu akan menghijau dan tertutup organisme laut. Ketika Cutter menemukan pistol dan pisau yang masih mengkilat dan baru, ia menyadari kesalahannya!"
"Mungkin itu sebabnya ia terpaksa menyembunyikan Data," Pete berseru. "Bob pasti telah melihat sesuatu ketika mengintai tadi. Aku berani bertaruh Cutter menyembunyikan Bob di suatu ruangan lain karena ia tahu yang sebenarnya!"
Bibi Mathilda membungkuk dan memungut pistol tua yang telah dijatuhkan Bly. Ia menatap gagangnya dan membaca keras, "Milik Perompak Baru dari Barat." Ia memandang Oscar Cutter dengan tajam dan menggoyang-goyangkan jari di depan penyelam itu. "Kau harus malu akan dirimu sendiri!


No comments:

Post a Comment