Tuesday, October 26, 2010

Trio Penyamar Chapter 6

BAB VI
JUPE CURIGA

Hari berikutnya anak-anak itu berkumpul di Jones Salvage Yard. Bob dan Pete duduk di sekeliling meja besar di dalam markas, wajah mereka muram. Bob membolak-balik halaman sebuah majalah tanpa tujuan tertentu sementara Pete duduk bertopang dagu.
Tiba-tiba kepala Jupe muncul dari Lorong Dua. Ia tersenyum ceria.
"Mengapa kau begitu gembira?" tanya Bob curiga.
"Pasti Bibi Mathilda telah membuat panekuk untuk sarapan," kata Pete, berusaha tertawa.
"Bibi Mathilda," kata Jupe, "memang telah membuat panekuknya yang telah terkenal di seluruh dunia untuk sarapan ... tapi bukan itu yang membuatku gembira," katanya dengan misterius.
Bob menyingkirkan majalah yang sedari tadi dibolak-baliknya. "Kita baru saja menemui kasus pertama kita yang tak terpecahkan dan kau bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa," katanya. "Ada apa?"
Jupe hanya setengah mendengarkan. Ia sibuk di bagian belakang karavan, mencari sesuatu di salah satu lemari kecil yang ada di markas.
"Aha!" serunya. "Ini dia!" Ia mengeluarkan alat penjejak yang dulu dibuatnya untuk sebuah kasus. Kotak logam kecil itu setiap beberapa saat meneteskan suatu cairan. Jika ditempelkan pada sebuah kendaraan dengan magnet kuat yang terdapat di baliknya, anak-anak tinggal mengikuti jejak cairan tersebut. "Kasus ini jauh dari 'tak terpecahkan'!" kata Jupe. "Bahkan kita mungkin lebih dekat ke pemecahannya daripada yang kita kira!"
"Apa?!" seru Bob dan Pete. "Chief Reynolds bilang kita tidak boleh ikut campur lagi!"
"Tidak tepat," kata Jupe dengan senyum simpul di mukanya yang tembam. "Ia bilang 'tinggal di rumah', secara spesifiknya AKU tinggal di rumah!" kata Jupe penuh kemenangan. "Ia tidak pernah bilang bahwa kalian berdua harus tinggal di rumah ... dan ia sama sekali tidak pernah bilang bahwa kita tidak boleh ikut campur!"
Bob dan Pete tahu dari pengalaman bahwa berdebat dengan Jupiter tentang sesuatu yang menyangkut daya ingat tidak ada gunanya. Daya ingat Jupe sangat hebat, ia dapat mengingat apa yang dikatakan orang-orang, kata per kata, dan dapat mengulanginya kapan pun perlu.
Bob dan Pete duduk tegak dengan bersemangat. "Apa yang ada di pikiranmu, Pertama?" tanya Bob.
"Aku sedang berbaring di ranjang semalam," kata Jupe antusias, "memikirkan kasus kita ketika aku menyadari bahwa ada satu orang di Rocky Beach yang akan memperoleh keuntungan besar dengan mencemarkan nama baik kita. Bahkan orang ini akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan lima ratus dolar, tepatnya!"
"Aku tidak mengerti," kata Pete.
Bob berpikir sejenak, lalu menjentikkan jarinya penuh semangat. "Maksud Jupe Leo Magellan, ahli sejarah kesenian yang bersama kita akan berbagi uang hadiah dari Klub Rotary!" seru Bob. "Tentu saja! Mengapa tidak terpikir olehku sebelumnya?"
"Tidak terpikir olehku juga, Bob, sampai tadi malam," jawab Jupe. "Seharusnya aku sudah harus menarik kesimpulan ini sejak awal," katanya, menyesali dirinya yang telah melewatkan sesuatu yang jelas.
Pete merasa akhirnya ia mengerti. "Jadi Magellan memfitnah kita dengan pencurian-pencurian itu, berharap dapat mencemarkan nama baik kita sehingga ia akan mengantungi seluruh seribu dolar hadiah itu, benar bukan?"
"Tepat sekali, Pete," ujar Jupiter. "Dan sekarang kalian berdua akan mengunjungi Museum Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Rocky Beach. Salah satu dari kalian akan menanyai Mr. Magellan sementara yang lainnya mengamati dari jauh untuk melihat apa yang terjadi ... dan kemudian membuntutinya seandainya ia pergi setelah ditanyai."
Bob menimbang-nimbang. "Menurutmu dia akan gugup dengan pertanyaan kita dan kelepasan bicara, Jupe?"
"Benar. Dan jika ia kelepasan, kita akan merekamnya di kaset!" Jupe mengeluarkan sebuah alat perekam kecil dari dalam laci di salah satu dari banyak lemari yang berjajar di salah satu dinding markas. "Nyalakan ini, Data, saat kau bicara dengannya. Aku berharap ia akan cukup marah atau, lebih mungkin, cukup arogan karena kita hanya anak-anak, dan kelepasan," kata Jupe menerangkan. "Maka kita akan punya cukup bukti untuk membersihkan nama kita!"
Pete nampak ragu-ragu. "Kedengarannya bagus, Jupe, tapi bagaimana jika Magellan tidak mau bicara apa-apa? Semua orang tahu ia benci anak-anak. Bahkan ia mungkin saja tidak memberi kita kesempatan sama sekali untuk bicara!"
"Menurut perasaanku, hanya dengan melihat kalian saja ia akan merasa ketakutan," kata Jupiter. "Salah satu dari kalian harus membuatnya bicara. Kita hanya akan menggunakan alat penjejak sebagai alternatif terakhir. Ingat, Chief Reynolds tidak ingin kita terlibat lebih jauh!"
"Apakah sebaiknya kami pergi sekarang?" tanya Bob.
"Jangan. Kita tunggu sampai menjelang waktu tutup museum sehingga kalian berdua dapat melihat ke mana ia pergi jika perlu," jawab Jupe.
"Baiklah," kata Bob. "Aku hendak pulang untuk beberapa jam kalau begitu. Aku berjanji pada ayahku untuk membantu membersihkan garasi hari ini."
"Baik," kata Jupe. "Sementara itu Pete dan aku dapat bekerja untuk Bibi Mathilda ... ia sudah berulang kali mengeluhkan tumpukan besar kayu di pojok pangkalan. Pasti ia akan terkejut jika kita mengerjakannya tanpa disuruh."
"Setelah makan siang dengan roti ham, kentang goreng, kue-kue, dan limun, tentu saja," kata Pete menyeringai.
"Tentu saja," kata Jupe setuju, menjilat bibirnya.
Ketiga anak itu berebut keluar dari karavan dengan perut keroncongan.
Next Chapter

No comments:

Post a Comment