BAB V
TERTANGKAP BASAH "Kau ditangkap!" seru Chief Reynolds penuh ketegasan.
Jupiter Jones berdiri diterangi cahaya terang dari senter, mulutnya terbuka, cahaya yang terang membuatnya tidak dapat melihat apa-apa untuk beberapa saat. Ia mengangkat tangan menutupi mukanya yang bulat dan berusaha keluar dari sinar yang membutakan itu. Bob muncul di samping Chief.
"Jupe!" serunya terkejut. "Apa yang kau lakukan di sini?"
Chief akhirnya mengenali Jupiter. "Jones? Demi Tuhan, apa yang terjadi?!" tanyanya.
Penyelidik Pertama yang biasanya selalu tenang -- sering kali menimbulkan kesan sombong pada orang-orang yang tidak mengenalnya dengan baik -- kembali kehilangan kata-kata, dua kali dalam dua hari berturut-turut.
"Aku ... aku masuk lewat ... masuk lewat jendela ...."
Saat itu ruangan belakang The Mineshaft telah dipenuhi para petugas polisi anak buah Chief Reynolds. Mereka menyebar di ruangan, menatap Jupe penuh kecurigaan.
"Mudah-mudahan kau punya penjelasan yang sangat bagus, Anak Muda!" kata Chief tidak sabar.
Seorang polisi menemukan saklar dan lampu-lampu di atas kepala mereka menyala. Terdengar dengungan pelan ketika alarm dimatikan.
Jupiter menegakkan badan dan berdehem. Sudah jelas ia telah ditipu mentah-mentah oleh Jensen si polisi gadungan. Sekarang ia harus berpikir keras dan mengulang rentetan kejadian yang berujung dengan ditemukannya ia di dalam The Mineshaft -- sendirian -- dan memegang sebuah tas penuh uang!
"Semuanya bermula," ujarnya, "ketika Officer McDaniels digantikan oleh Officer Jense ...."
"Jensen?" tukas Chief Reynolds. "Siapa itu, Jensen?"
Jupe nampak agak kesal karena dipotong. "Saya akan sampai ke situ sebentar lagi," katanya. "Sekitar tengah malam ...." Jupe tidak sempat menyelesaikan penjelasannya karena dipotong sekali lagi ... kali ini oleh deringan bel yang lain lagi.
"Alarm lain!" seru Bob, menarik lengan Jupe.
Seorang polisi datang berlari dari arah depan toko. "Seseorang telah menyusup masuk ke toko minuman The Vineyard, dua gedung dari sini!" katanya penuh semangat. "Ia terjebak di dalam, kami telah menutup semua jalan keluar!"
Chief Reynolds membenamkan topi polisinya dalam-dalam di kepalanya dan berlari menuju pintu depan. "Ayo!" perintahnya. "Kau juga, Jones!"
Jupiter tidak perlu disuruh dua kali. Ia dan Bob berada tepat di belakang Chief ketika mereka berlari masuk ke dalam kabut malam, menuju toko minuman The Vineyard.
Mereka berhenti di depan pintu masuk dan bergegas menempelkan muka ke kaca jendela, berusaha mengintip ke dalam toko yang gelap. Chief Reynolds mengeluarkan sekumpulan anak kunci, mencari kunci induk yang dapat membuka semua toko di kota itu. Ia menemukannya dan memasukkannya ke lubang kunci. Ketika alarm tiba-tiba berhenti berbunyi, Chief berseru kepada pencuri yang terjebak di dalam toko.
"Aku akan menyalakan lampu dan masuk! Jangan bergerak! Berlututlah dengan tangan di belakang kepala!" Chief meraih pentungannya dan mulai bergerak masuk dengan penuh kewaspadaan. Ia berpaling ke arah Jupe dan Bob dan berbisik, "Kalian berdua diam di sini!"
Bob dan Jupe memandang teman mereka itu masuk. Mereka saling berpandangan dan tahu persis apa yang sedang dipikirkan yang lain.
Mereka harus tahu siapa pencuri itu! "Jangan sampai terlihat," bisik Jupe. Mereka berjingkat masuk melalui pintu yang terbuka ketika lampu-lampu ruangan menyala.
Anak-anak bergerak diam-diam, melihat seutas tali plastik tergantung dari lubang ventilasi di langit-langit ... suatu pemandangan yang mulai mereka kenal baik. Ketika mereka melihat si pencuri yang berlutut di lantai, mereka berseru serempak.
"Pete!"
Pete sedang berlutut dengan punggungnya ke arah mereka, tangannya di atas kepala. Ia menoleh ke kiri dan kanan, matanya terbelalak nyaris sebesar piring.
"Ini memang nampak seperti suatu pencurian namun bukan!" erangnya. "Aku telah ditipu! Ditipu mentah-mentah, Jupe! Sumpah!"
Chief Reynolds mengambil alih. "Geledah seluruh toko!" ia memerintahkan anak buahnya. "Bediri, Pete, dan beri tahu kami apa yang terjadi."
Pete berdiri dengan malu-malu dan terbatuk. "Kejadiannya begini ...."
"Sebentar, Pete," potong Jupe. "Rasanya aku bisa mengira-ngira apa yang telah terjadi." Ia berjalan mondar-mandir secara dramatis selama beberapa detik, mencubiti bibir bawahnya sambil berbikir keras. "Kau ada di atap bersama Officer Haines, kemudian datanglah seorang petugas polisi, seseorang yang belum pernah kau temui sebelumnya ...."
Seorang polisi menyentuh bahu Chief Reynolds, memotong deduksi Jupe. "Sir, kami menemukan Haines," ujarnya pelan, "ia terikat di atas atap."
"Tepat seperti dugaanku," kata Jupiter mengumumkan.
"Memang ada seorang polisi, Jupe!" kata Pete mengkonfirmasi. "Ia membawakan kopi panas untukku dan Officer Haines. Hal berikutnya yang kuingat adalah aku terbangun dua jam kemudian!"
"Kopi itu pasti telah dibubuhi obat tidur!" seru Bob. "Sungguh berbahaya! Pete bisa saja terjatuh dari atap!"
Pete nampak seolah-olah baru saja melihat hantu ... ia tidak pernah berpikir akan kemungkinan bahwa ia bisa saja jatuh dan cedera berat. Ia gemetar dan meneruskan ceritanya. "Ketika aku terbangun, Haines telah hilang. Aku mencarinya dan ketika tidak berhasil menemukannya, aku memanggilmu melalui radio, Jupe." Pete menunjukkan walkie-talkie-nya. Bob menatap alat itu dan mengerutkan kening.
"Kau takkan bisa memanggil siapapun dengan radio itu, Pete," kata Bob. "Lihat!" ia menunjuk ke bagian belakang alat itu. "Baterainya hilang!"
"Pantas saja kalian tidak menjawab!" seru Pete. "Yah, selanjutnya aku melompat ke atap sebelah dan kemudian sebelahnya lagi, yaitu atap The Vineyard. Saat itulah aku melihat jendela di atap terbuka dan seutas tali tergantung masuk ke dalam toko. Karena kalian tidak menjawab melalui walkie-talkie dan Officer Haines tidak kelihatan di mana-mana, aku memutuskan untuk berusaha menangkap si pencuri sendirian," kata Pete.
"Sungguh berani, Pete," kata Chief Reynolds, "namun juga sungguh berbahaya. Seharusnya kau berteriak saja dari atap."
Pete menatap sepatunya. "Saya rasa saya tidak berpikir jernih ketika itu," katanya. "Selanjutnya, aku turun melalui tali itu dan begitu kakiku menyentuh lantai, alarm berbunyi. Hampir saja aku terkena serangan jantung!"
Chief nampak muram. "Sudah jelas yang kita hadapi bukanlah pencuri biasa," ujarnya serius. "Seseorang berusaha keras menjatuhkan nama baik kalian, Anak-anak ... dan situasi mulai berbahaya!" Ia menatap Penyelidik Pertama yang gempal dengan tajam. "Mulai sekarang aku ingin kalian tinggal di rumah saja. Ini sudah menjadi urusan polisi sekarang!"
Jupe nampak murung. Lebih dari apapun ia benci menyerah di tengah-tengah sebuah misteri. "Tapi, Chief ...."
"Tidak ada tapi, Jupiter Jones," kata Chief tegas. "Kau tidak boleh meninggalkan rumah, mengerti?"
Bob, Pete, dan Jupiter mengumpulkan peralatan mereka dan keluar memasuki kabut malam, berjalan kaki menuju rumah masing-masing. Masing-masing berpikir bahwa akhirnya mereka mengalami kekalahan pertama sebagai detektif.
Selama itu sebuah sedan hitam diam-diam membuntuti anak-anak itu, seperti bayang-bayang seekor pemangsa.
Next Chapter |
No comments:
Post a Comment