Tuesday, October 26, 2010

Trio Penyamar Chapter 14

BAB XIV
NYARIS

"Ada yang melihat Jupiter Jones?" seru Chief Reynolds. Orang-orang yang ada di Rotary dilanda kebingungan; para tamu berdiri di sekitar gedung, memperbincangkan perampokan dan menganalisis yang baru saja terjadi. Chief Reynolds berseru lagi. "Ada yang melihat Jupiter Jones?" Beberapa orang di antara kerumunan menggelengkan kepala, yang lain kembali asyik bercakap-cakap, semakin lama semakin sensasional. Si koki menggeleng dan menatap Bob dan Pete. "Terakhir kali aku melihat Jones adalah ketika pintu dapur menjatuhkannya ke lantai. Itu sekitar sepuluh menit yang lalu ... ia tidak mungkin pergi terlalu jauh dalam sepuluh menit."
"Ingat, yang kita bicarakan adalah Jupiter Jones," kata Pete. "Ia bisa saja berada di Meksiko sekarang!"
"Aku hampir-hampir percaya itu mungkin saja dengan Jones," si koki menghela nafas.
Bob tertatih-tatih dengan penopangnya menuju ke tempat van Jensen terparkir tadi. "Menurut Anda, apakah mobil-mobil patroli akan bisa menyusul Jensen, Chief?"
"Aku telah memberi pengumuman ke seluruh penjuru Rocky Beach and daerah sekitarnya, termasuk Los Angeles. Polisi akan menghentikan setiap van putih yang mereka lihat ... kita akan menangkapnya, Bob."
Pada saat itu Pete berbicara, "Chief, baru terpikir oleh saya. Bagaimana jika Jupe sedang berada di dalam van ketika Jensen dan temannya melarikan diri? Waduh, ia akan mendapat masalah besar jika mereka menemukannya!"
Chief nampak khawatir. "Memang seperti Jones, berbuat seperti itu. Sebaiknya aku memberi tahu anak buahku untuk ekstra waspada. Van itu bisa saja punya tempat rahasia."

*****

Di dalam peti antik Jupiter Jones tersengal-sengal dan kakinya mulai kesemutan. Ia menghitung jarak ke San Fransisco dari Rocky Beach, berapa waktu yang diperlukan, dan menggigit bibir. Ia tidak yakin ia dapat bertahan selama itu di dalam tempat persembunyiannya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil resiko dengan membuka penutup peti untuk mendapatkan sedikit udara segar.
Tepat pada saat ia hendak membuka penutup peti itu, van berhenti tiba-tiba. Pintu dibanting tertutup dan Jupe mendengar langkah kaki terseret-seret dan gumaman sementara Jensen dan Ping mulai memindahkan harta curian mereka dari van ke bak belakang truk yang akan mereka gunakan untuk melarikan diri.
Ketika mereka sampai pada peti tempatnya berada, Jupe menahan nafas. Peti itu terangkat beberapa inci dan kemudian terbanting dengan keras ke lantai van.
"Peti ini bukannya kosong?" tukas Jensen. "Seharusnya kita mengisinya dengan emas," katanya.
"Mungkin sebaiknya kita buka saja," kata Ping.
"Tidak ada waktu," jawab Jensen. "Kita harus tiba di San Fransisco sejam lagi. Ayo cepat ... angkat!"
Jupe merasa peti terangkat. Ia menyiapkan dirinya untuk benturan yang pasti akan terjadi saat peti itu dimasukkan ke dalam truk. Jensen dan Ping membantingnya dengan kuat.
Setelah beberapa kali bolak-balik, kedua penjahat itu selesai mengosongkan van. Jupe mendengar pintu truk dibanting tertutup dan mesinnya meraung hidup. Ia ada dalam perjalanan menuju San Fransisco ... suka atau tidak!

*****

Di Rotary Club di Rocky Beach Bob Andrews dan Pete Crenshaw duduk dengan gelisah, menunggu masuknya laporan yang mengatakan bahwa van putih itu telah ditemukan dan rekan mereka diselamatkan.
Ketika sejam telah berlalu, Pete berdiri dan mulai mondar-mandir. "Seandainya saja Jupe sempat mengambil walkie-talkie, kita akan bisa menemukannya!"
"Jangan khawatir, Peter," kata Chief Reynolds menenangkan. "Banyak orang yang mencari Jupiter sekarang. Kita pasti akan menemukannya."
"Mudah-mudahan saat itu belum terlambat," kata Bob. "Kita pernah berurusan dengan Jensen dan tahu apa yang bisa dilakukannya. Jika ia menemukan Jupe bersembunyi di van itu ...." Bob tidak menyelesaikan kalimatnya. Mereka semua tahu apa yang akan terjadi seandainya Jensen menemukan Jupe.
Tepat pada saat itu radio di mobil Chief bersuara. "Chief Reynolds, masuk. Ganti." Chief meraih mikrofon dengan cepat. "Ini Chief, ada berita apa?"
"Kami telah menemukan van itu, ditinggalkan di kaki bukin beberapa mil di sebelah utara kota. Van itu disembunyikan di sebuah ceruk, terlindung oleh dinding tebing. Ganti."
"Aku datang sekarang! Ganti dan selesai." Chief Reynolds melompat masuk ke mobil. "Mari, Anak-anak!"
Bob dan Pete bergegas masuk ke dalam mobil patroli. Chief menyalakan lampu dan sirenenya dan memacu mobil menuju perbukitan di daerah pantai. Pete dan Bob berpegangan kuat ketika jalanan menyempit dan aspal berganti dengan tanah. Mereka tidak perlu cemas, Chief Reynolds adalah seorang pengemudi ahli dan mengambil tikungan-tikungan tajam dengan tangkas.
Namun ketika mereka tiba di ceruk yang kering itu, tidak banyak yang dapat mereka lihat. Van putih tua itu kosong.
Pete dan Bob memeriksa van itu dengan cermat, luar dalam.
"Ada banyak jejak kaki di belakang van," kata Bob. "Sepertinya Jensen dan satu orang lagi, kemungkinan si orang Asia yang menculikku, memindahkan sesuatu dari van ke sebuah kendaraan lain. Lihatlah ke sini," lanjutnya, mengikuti jejak di debu jalan. "Jejak ban dari sebuah kendaraan lain. Jensen pasti telah menyiapkan mobil untuk melarikan diri di sini."
"Ban yang ini lebih lebar," kata Chief Reynolds. "Menurutku sebuah truk."
"Tapi apa yang mereka pindahkan dari bagian belakang van?" tanya Pete cemas. "Dan bagaimana kita bisa menemukan mereka kalau kita tidak tahu truk macam apa yang kita cari?"

*****

Di bak belakang truk Jupe mengangkat penutup peti. Hampir-hampir tidak bergerak. Jensen pasti telah meletakkan sesuatu yang berat di atasnya! Jupe berusaha tetap tenang namun sulit sekali dengan pikiran bahwa ia harus terperangkap di dalam peti selama sejam lagi. Ia mendorong sekuat tenaga dengan bahunya dan berhasil membuka penutup itu, cukup untuk kepala dan tangan kirinya.
Jupe menjulurkan kepalanya dan melihat benda yang menahan penutup peti itu. Sebuah patung harimau yang terbuat dari marmer. Jupe mendorong sekali lagi dan berhasil mengeluarkan tangannya yang lain. Sedikit lagi. Sambil mengempiskan perut, Penyelidik Pertama memaksakan diri keluar dari peti dan terjatuh ke lantai. Patung berukuran besar itu bergoyang-goyang di atas peti, sedikit lagi terjatuh. Jupe melompat untuk menahannya. Ia tidak ingin tempat persembunyiannya ketahuan lebih cepat!
Bak belakang truk itu gelap, satu-satunya cahaya yang memungkinkan Jupe melihat masuk melalui sebuah jendela di dinding seberangnya. Ia meraba-raba melalui benda-benda antik curian dan berdiri di atas sebuah karpet yang tergulung hingga ia dapat menempelkan wajahnya ke jendela yang berdebu itu. Di baliknya ia dapat melihat Jensen di belakang kemudi. Orang itu sedang berbicara dengan rekannya.
"Menurutku ada sekitar satu juta dolar di belakang, Ping. Mudah sekali mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga keamanan di museum itu!" tawanya. "Barang-barang itu ada di dalam kotak dan peti di tempat penyimpanan bawah tanah museum, menunggu untuk dipamerkan. Mereka tidak akan merasa kehilangan sampai satu minggu lagi, seperti kata Won."
"Berapa yang kita minta untuk mutiara itu?" tanya Ping.
"Sepertinya kita bisa mendapat banyak," Jupiter dapat melihat Jensen mengangkat kantung yang berisi mutiara-mutiara palsu itu. "Mungkin satu juta untuk penawaran pertama. Siapa tahu?"
Jupe dapat mendengar kedua penjahat itu tertawa sementara ia turun dari atas karpet. Ia membuat tanda tanya di peti dan pintu truk dengan kapurnya. Ia tidak yakin hal itu akan ada gunanya namun paling tidak lebih baik daripada memikirkan bahwa sebentar lagi ia harus kembali masuk ke dalam peti. Juga lebih baik daripada memikirkan apa yang akan dilakukan Jensen dan Ping ketika mereka tiba di San Fransisco dan menemukannya di bak belakang.
Tidak lama kemudian Jupe merasa truk itu melambat dan berbelok-belok lebih sering. Ia menarik nafas, menyadari bahwa sudah waktunya ia kembali ke dalam peti. Masuk ternyata lebih mudah daripada keluar namun tetap saja Jupe harus bersusah payah memaksa badannya yang gempal masuk. Beberapa menit setelah ia berada di dalam, truk itu berhenti dan mesinnya dimatikan. Jupe mendengar pintu bak belakang dibuka dan Jensen dan Ping mulai sibuk.
Selama di dalam peti Jupe telah memikirkan sebuah rencana dan memutuskan untuk tetap bersembunyi di dalam peti sampai hari gelap, lalu berusaha kabur setelah memastikan semua orang telah meninggalkan tempat persembunyian Won. Bukan sebuah rencana yang terlalu bagus namun hanya itu yang dapat dipikirkannya.
Sekarang tiba giliran peti Jupe untuk dipindahkan. Ia dapat mendengar Jensen dan Ping mengumpat-umpat sementara mereka berjuang mengangkat peti yang berat itu. Ketika akhirnya peti itu diletakkan, Jupe mendengar sebuah suara yang dikenalnya. Won!
"Apa maksudnya ini?" tanya Won tajam.
"Apa maksudmu?" tukas Jensen. "Ini sudah semuanya, sesuai permintaanmu."
"Aku tidak bicara tentang harta ini, bodoh. Aku bicara tentang harta yang ada di dalam harta."
"Kau harus berhenti bicara penuh teka-teki, Won. Bikin repot saja," kata Jensen.
"Buka peti yang terakhir itu dan lihatlah apa yang tersembunyi dari mata yang tidak waspada," jawab Won.
Penutup peti perlahan terangkat dan Jupiter Jones yang kebingungan dan sedikit malu-malu beranjak keluar dari dalamnya.
Next Chapter

No comments:

Post a Comment